[kembali]
2. Hardware
[kembali]
3. Video Praktikum
[kembali]
4. Analisa
[kembali]
Analisa pada kondisi 7 – 9 percobaan kedua :
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-7. Saat D = 0, C = 1, B = 1, A= 0. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 0 dan B = 1, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 0 dan C = 1, maka output akan berlogika 0, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 0.
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-8. Saat D = 0, C = 1, B = 1, A= 1. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 0 dan B = 1, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 1 dan C = 1, maka output akan berlogika 1, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 1.
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-9. Saat D = 1, C = 0, B = 0, A= 0. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 1 dan B = 0, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 0 dan C =0, maka output akan berlogika 0, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 0.
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-7. Saat D = 0, C = 1, B = 1, A= 0. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 0 dan B = 1, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 0 dan C = 1, maka output akan berlogika 0, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 0.
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-8. Saat D = 0, C = 1, B = 1, A= 1. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 0 dan B = 1, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 1 dan C = 1, maka output akan berlogika 1, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 1.
* Pada percobaan kedua, kondisi ke-9. Saat D = 1, C = 0, B = 0, A= 0. Maka menghasilkan output H1 dan H2 yaitu berlogika 1 keduanya. Karena pada input D dan B dihubungkan dengan gerbang XOR, pada saat D = 1 dan B = 0, maka ouput bernilai 1, kemudian dihubungkan ke salah satu input gerbang OR. Pada input A dan C dihubungkan dengan gerbang logika AND. Pada saat A = 0 dan C =0, maka output akan berlogika 0, kemudian output diinputkan pada salah satu kaki gerbang OR. Kemudian kedua input tersebut digabungkan sehingga berlogika 1, karena output dari D dan B berlogika 1, dan output dari A dan C berlogika 0.
5. Link Download
[kembali]
Download Video Praktikum [ DOWNLOAD ]
Download HTML [ DOWNLOAD ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar